Subnetting CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Thursday, 14 January 2016
Add Comment
Hi Blogger,
Melanjutkan artikel sebelumnya mengenai Pengertian Subnetting dan Contohnya, artikel ini akan menjelaskan bagaimana cara Subnetting dengan metode CIDR (Classless Inter-Domain Routing).
Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing
yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan
membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah
yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut
meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai
contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host
komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam
kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki
jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan
kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan
sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak
terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama,
kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan,
dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia
untuk alamat IP kelas B.(definisi:wikipedia)
Sebelum menghitung Subnetting, Anda harus memahami Konsep IP Address, Default Subnetmask dan Bilangan Binary (Bit).
Tabel CIDR :
Subnetmask yang dapat digunakan untuk melakukan Subnetting pun berbeda-beda, tergantung dari kelas IP address tersebut.
*) Kelas C : /25 s.d /30 (Dengan perhitungan di oktet ke-4)
*) Kelas B : /17 s.d /30 (Dengan perhitungan di oktet ke-3 dan ke-4)
*) Kelas A : /9 s.d /30 (Dengan perhitungan di oktet ke-,2,3 dan ke-4)
NB : Oktet yang dimaksud adalah Perhitungan oktet di Subnetmasknya.
Kasus 1 :
Disebuah Gedung diberikan alamat IP 192.168.1.0/25. Berapa jumlah host valid yang dapat di pakai?
Penyelesaian:
1. Menentukan Kelas IP Address.
2. Menentukan nilai Subnetmask.
Berikut adalah artikel mengenai Subnetting CIDR, semoga bermanfaat.
Jika Anda ingin berpartisipasi dalam hal Berbagi Artikel, Anda bisa mengunjungi menu Share is Fun.
1. Menentukan Kelas IP Address.
2. Menentukan nilai Subnetmask.
/25 = 255.255.255.1283. Menghitung Jumlah Subnet/Network.
11111111.11111111.1111111.10000000
_ = /24 + 1 = /25
/xx adalah jumlah dari bit (binary digit/bilangan biner)
2x , x adalah biner 1 pada oktet yang dihitung (sesuai dengan kelas IP)4. Menghitung Jumlah Host PerSubnet.
21 = 2 (Subnet/Network)
2y-2 , y adalah biner 0 pada oktet yang dihitung (sesuai dengan kelas IP)5. Menghitung Blok Subnet. Blok subnet adalah kelipatan untuk menghitung subnet selanjutnya.
27-2 = 126 (Host perSubnet)
256 - Nilai Desimal di oktet yang di hitung
256 - 128 = 128
Jadi, terdapat 2 Subnet dengan Blok Subnetnya adalah 128.6. Membuat Tabel CIDR untuk /25.
0, 0+Blok Subnet = 0, 0 + 128, 0, 128
Maka, subnetnya adalah 0, 128.
Berikut adalah artikel mengenai Subnetting CIDR, semoga bermanfaat.
Jika Anda ingin berpartisipasi dalam hal Berbagi Artikel, Anda bisa mengunjungi menu Share is Fun.
Seluruh dokumen yang terdapat di Alfian-Bob.com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarluaskan dengan tujuan berbagi dan tidak diperjualbelikan, dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan hak cipta yang disertakan dalam dokumen. Dilarang melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin dari penulis terlebih dahulu.
0 Response to "Subnetting CIDR (Classless Inter-Domain Routing)"
Post a Comment